Rabu, 27 September 2017

Karya Seni Tari Piring

Tari Piring



Asal Usul dan Sejarah Tari Piring

 Tari piring dipercaya telah ada sejak sekitar abad ke 12 Masehi, terlahir dari kebudayaan asli masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Tarian ini dulunya merupakan tarian persembahan bagi para dewa yang telah mengkaruniakan hasil panen yang berlimpah selama setahun. Perlu diketahui bahwa sebelum masuknya Islam, masyarakat Minangkabau mayoritas masih memeluk agama Hindu, Budha, dan sebagian Animisme. 

Masuknya Islam ke tanah Sumatera pada abad ke 14 secara tidak lansung ikut mempengaruhi perkembangan tari piring.  Semenjak ajaran Islam mulai dianut oleh mayoritas masyarakat, peruntukan tari piring pun berubah. 


Gerakan Tari Piring

Gerakan dalam tari piring adalah perpaduan antara seni tari indah, gerakan akrobatis dan gerakan bermakna magis. Gerakan tarian di bawakan secara kelompo oleh 3-5 personil. Gerakan-gerakan tersebut secara keseluruhan sebetulnya menceritakan tentang tahapan-tahapan kegiatan dalam budidaya dalam tanaman padi yang menjadi mata pencaharian masyarakat Minangkabau.

Sedikitnya ada 20 gerakan tari piring yang harus dibawakan para penari untuk dapat mempertunjukan tari piring yang sempurna, antara lain :
  1. Gerak pasambahan, gerakan yang dibawakan oleh para penari pria ini adalah gerakan pembuka tari piring. Gerakan ini memiliki arti sebagai wujud syukur kepada tuhan dan bentuk permohonan penari pada para penonton menyaksikan, supaya tidak merusak jalannya pertunjukan.
  2. Gerak singanjuo lalai adalah gerakan tari piring yang dibawakan oleh para penari wanita ini sangat lemah lembut melambangkan suasana pagi yang sejuk.
  3. Gerak mencangkul, gerakan tari ini menceritakan sekumpulan petani yang tengah mengolah sawahnya
  4. Gerak menyiang, gerakan ini menceritakan aktivitas para petani saat tengah menyiangi atau membersihkan rerumputan di sawah mereka
  5. Gerak membuang sampah, gerakan ini menceritakan kegiatan para petani yang tengah membuang sisa-sisa sampah hasil menyiangi yang ia lakukan sebelumnya
  6. Gerak menyemai, gerakan ini menceritakan para petani yang tengah menyemai benih padi yang akan ditanam.
Selain keenam gerakan tersebut, ada 14 gerakan lain yang harus dilakukan para penari. Gerakan-gerakan tersebut antara lain : Gerak Memagar, Gerak Mencabut Benih, Gerak Bertanam, Gerak Melepas Lelah, Gerak Mengantar Juadah, Gerak Menyabit Padi, Gerak Mengambil Padi, Gerak Menggampo Padi, Gerak Menganginkan Padi, Gerak Mengirik Padi, Gerak Menumbuk Padi, Gotong Royong, Gerak Menampih Padi, dan Gerak menginjak Pecahan Kaca.





Iringan Musik Tari Piring
Keduapuluh gerakan tari piring dilakukan dengan tempo cepat dengan diiringi musik berirama syahdu yang menggambarkan rasa kebersamaan, kegembiraan dan semangat.
Alat Musik Tari Suling
Iringan musik dalam tari piring sendiri berasal dari 2 alat musik, yaitu talempong dan saluang. Talempong adalah alat musik pukul yang terbuat dari kayu, kuningan atau batu. Bentuknya mirip seperti bonang, sedangkan saluang adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu tipis murup seperti suling. Selain dengan iringan kedua alat musik tersebut, tari piring juga diiringi dengan suara gemerincing cincin yang dikenakan para penari.

Kostum Penari Tari Piring

Ketika menari, para penari wajib mengenakan kostum khusus. Kostum untuk penari pria dan wanita dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Kostum Penari Pria
Kostum Penari Wanita
  1. Busana Rang Mudo berupa baju berlengan lebar yang dihiasi dengan renda emas
  2. Saran Galendong, celana berukuran besar di bagian tengahnya khusus untuk tari piring
  3. Sisamping, kain songket yang dililitkan di pinggang hingga lutut
  4. Cawek Pinggang, ikat pinggang yang terbuat dari kain songket
  5. Deta atau Dester, yaitu penutup kepala berbentuk segitiga yang dibuat dari kain songket khas Minangkabau
  1. Baju Kurung yang terbuat dari kain beludru dan kain satin
  2. kain Songket
  3. Selandang Songket, dipasang di badan bagian kiri
  4. Tikuluak Tanduak Balapak yaitu penutup kepala khas wanita Minangkabau yang terbuat dari bahan songket
  5. Aksesoris lain berupa anting, kalung, gadang, dan kalung rambai

Demikianlah pemaparan mengenai Tari Piring beserta asal usulnya, gerakan, kostum serta makna bagi masyarakat minangkabau.
Masuknya Islam ke tanah Sumatera pada abad ke 14 secara tidak langsung ikut mempengaruhi perkembangan tari piring. Semenjak ajaran Islam mulai dianut oleh mayoritas masyarakat, peruntukan tari piring pun berubah. Tari piring bukan lagi ditujukan sebagai tari persembahan bagi para dewa, melainkan hanya sebagai tontonan bagi masyarakat. Tarian ini dipertunjukan setiap kali ada acara hajatan sebagai hiburan semata.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/tari-piring-asal-usul-sejarah-kostum-gerakan.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.

Tari piring dipercaya telah ada sejak sekitar abad ke 12 Masehi, terlahir dari kebudayaan asli masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Tarian ini dulunya merupakan tarian persembahan bagi para dewa yang telah mengkaruniakan hasil panen yang berlimpah selama setahun. Perlu diketahui bahwa sebelum masuknya Islam, masyarakat Minangkabau mayoritas masih memeluk agama Hindu, Budha, dan sebagian Animisme.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/tari-piring-asal-usul-sejarah-kostum-gerakan.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Tari piring dipercaya telah ada sejak sekitar abad ke 12 Masehi, terlahir dari kebudayaan asli masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Tarian ini dulunya merupakan tarian persembahan bagi para dewa yang telah mengkaruniakan hasil panen yang berlimpah selama setahun. Perlu diketahui bahwa sebelum masuknya Islam, masyarakat Minangkabau mayoritas masih memeluk agama Hindu, Budha, dan sebagian Animisme.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/tari-piring-asal-usul-sejarah-kostum-gerakan.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Tari piring dipercaya telah ada sejak sekitar abad ke 12 Masehi, terlahir dari kebudayaan asli masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Tarian ini dulunya merupakan tarian persembahan bagi para dewa yang telah mengkaruniakan hasil panen yang berlimpah selama setahun. Perlu diketahui bahwa sebelum masuknya Islam, masyarakat Minangkabau mayoritas masih memeluk agama Hindu, Budha, dan sebagian Animisme.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/tari-piring-asal-usul-sejarah-kostum-gerakan.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.

Karya Seni Tari Piring

Tari Piring Asal Usul dan Sejarah Tari Piring  Tari piring dipercaya telah ada sejak sekitar abad ke 12 Masehi, terlahir dari kebudaya...